BPBD Catat 42 Siswa Terluka pada Peristiwa Ambruknya SMKN 1 Gunungputri

42 Siswa SMKN 1 Gunungputri Terluka Akibat Bangunan Ambruk Diterpa Hujan dan Angin Kencang

Diskusi Bogor – Musibah menimpa lingkungan pendidikan di Kabupaten Bogor. Sebanyak 42 siswa SMKN 1 Gunungputri mengalami luka-luka setelah bangunan sekolah mereka ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang pada Senin (3/11/2025) sore.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Ade Hasrat, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.40 WIB, ketika kegiatan belajar mengajar telah berakhir dan sebagian siswa masih berada di dalam kelas menunggu hujan reda.

“Total korban sebanyak 42 orang, terdiri dari 20 siswa yang dilarikan ke Puskesmas Gunungputri, 17 siswa ke RS Kenari, tiga siswa ke RSUD Cileungsi, dan dua siswa lainnya dirujuk ke RS Hermina,” ujar Ade dalam keterangannya, Selasa (4/11/2025).

Menurut keterangan saksi, hujan deras yang berlangsung cukup lama disertai hembusan angin kencang menyebabkan sebuah pohon besar di halaman sekolah tumbang dan menimpa bangunan ruang kelas. Lima ruang kelas yang digunakan oleh siswa kelas XI dan XII dilaporkan ambruk dan rusak berat.

“Angin kencang dan tumbangnya pohon besar menyebabkan atap dan dinding bangunan runtuh. Saat kejadian, sebagian siswa masih berlindung di dalam ruangan, sehingga tertimpa reruntuhan,” kata Ade.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, sejumlah siswa mengalami luka ringan hingga sedang, seperti lecet, memar, dan patah tulang ringan. Tim medis dari berbagai fasilitas kesehatan segera memberikan penanganan cepat, sementara pihak sekolah dan aparat setempat turut membantu proses evakuasi.

Setelah insiden itu, kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMKN 1 Gunungputri untuk sementara dialihkan secara daring (online), sambil menunggu hasil pemeriksaan struktur bangunan yang masih berdiri. Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Jawa Barat telah menurunkan tim teknis untuk melakukan investigasi penyebab keruntuhan serta menilai keamanan fasilitas sekolah lainnya.

“Kami sedang menunggu laporan hasil pemeriksaan bangunan dan rencana perbaikan. Keselamatan siswa menjadi prioritas utama,” tegas Ade.

BPBD Kabupaten Bogor juga mengimbau seluruh sekolah di wilayahnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama pada awal musim penghujan. Pemerintah daerah mengingatkan agar dilakukan pemetaan ulang terhadap pohon-pohon besar di sekitar area sekolah, serta memastikan bangunan sekolah memiliki struktur yang aman dan tahan cuaca buruk.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi, yang kerap melanda wilayah Bogor pada periode transisi musim seperti saat ini.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.