Semangat Kebersamaan: Mahasiswa dan Pelajar Bekasi Beri Dukungan Moril ke Polres Metro Bekasi Kota
Diskusi Bogor– Di tengah narasi yang seringkali mempertentangkan antara generasi muda dan aparat penegak hukum, sebuah pemandangan yang menghangatkan hati terlihat di halaman Polres Metro Bekasi Kota pada Selasa (16/9) lalu. Suasana yang biasanya identik dengan formalitas dan penegakan hukum, pagi itu berubah menjadi ajang silaturahmi penuh keakraban. Ratusan mahasiswa dan pelajar dari berbagai penjuru Kota Bekasi tumpah ruah, bukan untuk berunjuk rasa, melainkan untuk menyampaikan apresiasi dan dukungan moral kepada para “pelindung dan pengayom masyarakat”.
Kunjungan ini bukan sekadar acara seremonial belaka. Ia merupakan sebuah gerakan empati yang lahir dari kesadaran kolektif generasi muda akan beratnya tantangan yang dihadapi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam menjalankan tugas sehari-hari. Mereka hadir dengan membawa pesan jelas: Polri tidak sendiri.
Lebih dari Sekadar Kunjungan, Ini adalah Sebuah Pesan
Rombongan yang terdiri dari perwakilan organisasi mahasiswa (Ormawa), badan eksekutif mahasiswa (BEM), dan perwakilan OSIS dari berbagai sekolah tersebut tiba dengan rapi. Di tangan mereka, bukan poster berisi tuntutan, melainkan karangan bunga segar yang melambangkan penghormatan dan spanduk-spanduk bertuliskan kalimat penyemangat.
Baca Juga: Prabowo Siap Resmikan 25.000 Rumah Subsidi di Bogor Akhir September
“Ini adalah inisiatif murni dari kami, para pelajar dan mahasiswa. Kami melihat langsung bagaimana bapak-bapak polisi bekerja keras, tidak hanya menangani tindak kriminalitas, tetapi juga mengatur lalu lintas di terik matahari, mendampingi kegiatan kami, dan menjaga keamanan lingkungan hingga larut malam. Mereka layak mendapat apresiasi,” ujar Salsa, salah satu perwakilan mahasiswa dari Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Dialog Interaktif: Membangun Jembatan Komunikasi
Puncak dari kunjungan ini adalah sesi dialog interaktif yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Bayu Pratama, S.I.K., M.Si., beserta jajarannya. Ruang rapat yang biasanya membahas kasus-kasus kejahatan, kali ini dipenuhi dengan diskusi yang membangun dan penuh canda tawa.
Topik yang dibicarakan sangat relevan dengan kehidupan generasi muda sehari-hari. Mulai dari upaya pencegahan peredaran narkoba di lingkungan kampus dan sekolah, penanganan kasus bullying (perundungan), keamanan dalam penggunaan media sosial, hingga pentingnya menjaga keamanan lingkungan.
AKBP Bayu Pratama dengan sabar mendengarkan setiap aspirasi, pertanyaan, dan bahkan keluhan dari para peserta. “Kami sangat terbuka dengan masukan dari adik-adik. Justru dengan dialog seperti ini, kami bisa memahami langsung apa yang menjadi kebutuhan dan kekhawatiran generasi muda. Ini sangat membantu kami dalam menyusun program-program policing yang lebih efektif dan tepat sasaran,” jelasnya.
Dialog ini berhasil menjembatani dua entitas yang sering dianggap berseberangan. Para pelajar melihat bahwa di balik seragam coklat yang tegas, terdapat pribadi-pribadi yang siap mendengar dan melayani. Sebaliknya, polisi melihat bahwa generasi muda Bekasi adalah anak-anak bangsa yang kritis, peduli, dan ingin terlibat aktif dalam menciptakan keamanan dan ketertiban.
Apresiasi yang Menyentuh Hati
Dalam sambutannya, AKBP Bayu Pratama tidak bisa menyembunyikan rasa haru dan bangganya. “Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, kami kedatangan tamu istimewa yang datang khusus hanya untuk memberi semangat. Dukungan seperti ini sangat berarti, lebih dari yang bisa kami ungkapkan dengan kata-kata,” ujarnya dengan suara yang lantang namun bergetar.
Beliau menegaskan bahwa dukungan moral dari masyarakat, terlebih dari generasi penerus bangsa, adalah “energi tambahan” yang tidak ternilai harganya. “Tugas kami memang berat dan penuh tekanan. Terkadang kami lelah, tetapi melihat senyum dan dukungan tulus dari adik-adik sekalian, semua lelah itu terbayarkan. Ini mengingatkan kami bahwa kami adalah bagian dari masyarakat yang harus dilayani dengan sepenuh hati,” tambahnya.
Kegiatan yang berlangsung selama hampir tiga jam tersebut ditutup dengan sesi foto bersama dan doa. Semua peserta, baik polisi maupun pelajar, berdiri berdampingan. Doa bersama dipanjatkan untuk keselamatan, kesehatan, dan keberkahan dalam menjalankan tugas bagi seluruh anggota Polri, serta untuk masa depan generasi muda yang lebih cerah.
Suasana kehangatan dan kebersamaan begitu terasa, mengukir memori indah di hati setiap yang hadir. Kegiatan ini bukanlah titik akhir, melainkan sebuah awal yang baru dalam membangun sinergi yang lebih kuat.
Sebuah Refleksi: Polri adalah Kita
Inisiatif mulia dari mahasiswa dan pelajar Bekasi ini memberikan pelajaran penting bagi semua pihak. Ia mengajarkan bahwa hubungan antara penegak hukum dan masyarakat tidak harus selalu diwarnai dengan kecurigaan dan ketegangan. Ada ruang untuk apresiasi, empati, dan kolaborasi.
Dukungan moril yang sederhana namun tulus ini menjadi pengingat bahwa anggota Polri adalah manusia biasa yang memakai seragam dan tugas berat. Mereka adalah ayah, ibu, anak, dan saudara yang juga membutuhkan pengakuan dan dukungan dari komunitas yang mereka lindungi.
Melalui jembatan yang dibangun di Polres Metro Bekasi Kota hari itu, terpancar harapan untuk masa depan hubungan Polri dan masyarakat yang lebih harmonis, saling percaya, dan saling mendukung sebuah pondasi kokoh untuk menciptakan Kota Bekasi yang aman, tertib, dan nyaman bagi semua.





