Remaja di Bogor Dibacok Gegara Saling Tatap, Tiga Pelaku Ditangkap Polisi
Bogor – Peristiwa kekerasan antar-remaja kembali terjadi di Kota Bogor. Seorang pemuda berinisial IA (19) menjadi korban pembacokan setelah terlibat perselisihan sepele yang bermula dari saling tatap dengan tiga orang pelaku di kawasan Jalan Kayumanis, Tanah Sareal, Kota Bogor, Minggu (2/11/2025) dini hari.
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Ardiyanto P. Hermanto menjelaskan, kasus ini bermula saat korban bersama rekannya melintas menggunakan sepeda motor dan berpapasan dengan tiga pelaku. Tanpa diduga, hanya karena saling pandang, para pelaku merasa tersinggung hingga akhirnya mengejar korban dan melakukan aksi pembacokan brutal menggunakan senjata tajam jenis celurit.
“Korban sempat berusaha melarikan diri, namun dikejar hingga terjatuh. Pelaku kemudian menyerang secara membabi buta dan menyebabkan korban mengalami luka cukup serius di bagian punggung dan tangan,” ujar Ardiyanto kepada wartawan, Senin (3/11/2025).
Polisi yang menerima laporan warga segera bergerak cepat. Dalam waktu kurang dari 24 jam, tiga pelaku masing-masing berinisial MYS (21), MF (19), dan RYF (18) berhasil diamankan di kawasan Cibogor dan Tanah Sareal. Ketiganya kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, dengan ancaman hukuman hingga lima tahun penjara.
Kombes Ardiyanto menambahkan, aksi kekerasan ini menjadi cerminan meningkatnya perilaku agresif di kalangan remaja akibat hal-hal sepele. “Hanya karena tatapan mata, nyawa seseorang bisa terancam. Ini sangat memprihatinkan. Kami mengimbau masyarakat, terutama anak muda, untuk lebih menahan diri dan menghindari tindakan kekerasan,” tegasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Ginda Harlianto, menyebutkan bahwa pihaknya masih mengembangkan penyelidikan untuk mengetahui apakah ketiga pelaku terafiliasi dengan geng motor atau kelompok remaja tertentu yang sering terlibat tawuran di wilayah tersebut.
“Kami masih mendalami motif lain di balik peristiwa ini, termasuk kemungkinan adanya pengaruh minuman keras atau geng remaja. Namun yang jelas, ini murni tindakan kriminal yang akan kami tindak tegas,” ucap Ginda.
Korban IA saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Ummi Bogor. Kondisinya mulai stabil setelah mendapat beberapa jahitan di bagian punggung. Keluarga korban berharap para pelaku dihukum seadil-adilnya agar kejadian serupa tidak terulang.
Peristiwa ini juga memicu keprihatinan masyarakat sekitar. Warga berharap pihak kepolisian dan pemerintah kota memperketat pengawasan keamanan lingkungan, terutama di malam hari, mengingat kawasan Kayumanis dikenal rawan aksi tawuran dan begal remaja.
Selain itu, Pemerintah Kota Bogor berencana mengintensifkan program pembinaan remaja dan patroli gabungan antara Satpol PP, kepolisian, serta karang taruna di sejumlah titik rawan konflik antar-anak muda.
“Kita tidak ingin generasi muda Bogor hancur karena ego dan gengsi. Dinas Pemuda dan Olahraga juga akan dilibatkan untuk menciptakan kegiatan positif bagi anak-anak muda agar energi mereka tersalurkan ke arah yang produktif,” kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, menanggapi kasus tersebut.
Kasus “saling tatap berujung pembacokan” ini kini menjadi sorotan luas publik karena menggambarkan rapuhnya kontrol emosi di kalangan remaja serta pentingnya peran keluarga dan lingkungan sosial dalam pembentukan karakter anak muda.





